Jumat, 05 Februari 2010

"Kufur dan Syukur"

~Bismillahirohmanirohim~

Pada suatu kisah, ada tiga orang yang menderita suatu penyakit mereka bernama Sabi, Jasi dan Maktum. Sabi menderita penyakit kusta ia selalu dihina oleh tetangga-tetangganya, ia diusir dari desanya karena tetangganya takut kalau suatu hari penyakit kusta itu menular, akhirnya Sabi melakukan perjalanan untuk mencari tabib.

Di desa lain ada seorang pemuda bernama Jasi yang tidak memiliki rambut ia ingin mencari pekerjaan lalu ia menawarkan jasanya untuk merawat sapi kepada seorang bangsawan, tapi ditolak dengan alasan ia takut sapinya tidak nafsu makan bila melihat mukanya yang jelek. Pemuda itu pun pergi mencari tabib yang dapat menumbuhkan rambutnya.

Di suatu desa yang jauh ada seorang pemuda bernama Maktum yang menderita kebutaan, ia bekerja pada seorang pengembala domba yang kikir, di hari itu ia memeras susu domba sebenyak 3 ember, tetapi ia hanya di beri upah satu uang perak dan satu uang emas, Maktum berkata pada majikannya bahwa upah nya kurang tapi majikannya marah.. akhirnya ia menerima uang yang diberikan majikannya, ia memutuskan untuk membeli sepotong roti, tapi panjual roti itu menipunya, akhirnya ia memutuskan untuk pergi mencari tabib yang bisa menyembuhkan penyakitnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~=====o0o=====~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sabi akhirnya beristirahat di dekat sebuah oasis setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, ia membuat sebuah gubuk untuk beristirahat, setelah beristirahat ia melanjutkan perjalanan, belum lama ia berjalan ia bertemu dengan seseorang yang sedang duduk di bawah pohon, orang itu bernma Jasi ia juga sedang mencari tabib, setelah berkenalan mereka mendengar suara seseorang yang kesakitan, mereka menolongnya dan mengenalkan diri mereka, orang itu bernama Maktum, Maktum sedang melakukan perjalanan untuk mencari tabib yang bisa menyembuhkan kebutaannya.Mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya, Sabi pergi ke arah barat, Jasi ke arah utara dan Maktum ke arah selatan.

Di tengah perjalanan Sabi bertemu dengan seorang tabib yang sudah tua, tabib itu mempunyai obat yang bisa menyembuhkan penyakitnya, akhirnya ia mengoleskan obat itu ke tangan dan kakinya, dalam sekejab panyakit kustanya sembuh ia pun berterimakasih kepada tabib itu, tabib itu berkata ia ingin mengabulkan satu permintaan Sabi, Sabi berkata bahwa ia menginginkan seekor unta tabib itu berkata "ambillah unta yang ada di balik bukit itu!" akhirnya Sabi pergi ke bukit untuk mengambil unta.

Di lain tempat Jasi bertemu dengan seorang tabib yang berkata bahwa ia bisa menyembuhkan penyakit botaknya. ia pun mengoleskan obat itu di kepalanya, ajaib!! kepalanya langsung ditumbuhi oleh rambut, ia pun di beri satu permintaan oleh tabib, Jasi berkata bahwa ia menginginkan seekor sapi, tabib berkata bahwa sapi itu ada di balik bukit, Jasi pun pergi ke bukit untuk mengambil sapi.

Maktum terus berjalan, tiba-tiba ia menabrak seseorang yang tidak lain adalah tabib, tabib itu berkata ia bisa menyembuhkan kebutaannya, tabib itu meneteskan obatnya di mata Maktum, Maktum akhirnya bisa melihat ia pun tidak lupa untuk berterimakasih kepada tabib, tabib itu ingin mengabulkan satu permintaan Maktum, Maktum menginginkan seekor kambing, tabib itu menunjuk ke sebuah bukit dan berkata "ambillah kambing yang ada di balik bukin itu sebanyak-banyaknya" Maktum berjalan ke arah bukit untuk mengambil kambing.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~=====o0o=====~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Beberapa tahun kemudian mereka telah menjadi orang kaya, Sabi menjadi pangembala unta yang kaya, suatu hari Sabi kedatangan seorang pemuda yang menderita kusta, pemuda itu ingin bekerja padanya tapi ia menolak dan mengusir pemuda itu dengan alasan pemuda itu akan menularkan penyakitnya kepada unta-unta nya lalu Sabi kembali menderita penyakit kustanya, ternyata tabib dan seorang pemuda kusta itu adalah utusan Alloh S.W.T

Jasi telah menjadi pengembala sapi yang sukses, suatu hari ia kedatangan seorang pemuda yang tidak memiliki rambut di kepalanya, pemuda itu ingin bekerja padanya tapi ia menolak dan mengusir pemuda itu dengan alasan sapinya tidak akan nafsu makan bila melihat kepalanya yang botak itu, Jasi pun berubah menjadi orang yang tidak memiliki rambut seperti dulu, ternyata tabib dan seorang pemuda botak itu adalah utusan Alloh S.W.T

Di lain tempat Maktum memiliki ternak kambing yang sukses, suatu hari ia kedatangan seorang bapak-bapak tua yang meminta sebuah roti, dengan senang hati Maktum memberinya beberapa roti dan uang, bapak tua itu ternyata adalah tabib yang menyembuhkan matanya, bapak tua itu berkata bahwa kedua temannya (Sabi dan Jasi) telah ia balikkan keadaannya seperti dulu, karena mereka tidak mensyukuri nikmat Alloh S.W.T

~Alhamdulillahirobbilalamin~

3 komentar:

  1. wao- ini ceritanya adek yg bikin?
    Mbet belom selesai baca sih- tp awesome-

    BalasHapus
  2. ah enggak dooong ini Pr komputer haha,,,

    BalasHapus
  3. it's nice job, shafa...

    keep on writing ya...

    karena sudah disebut2 PR so ms. ade kasih nilai 90 untuk both story

    BalasHapus